BBM Subsidi Sulit Didapat, Wan Junizal Minta Bupati Bengkalis Evaluasi Kadisperindag

BBM Subsidi Sulit Didapat, Wan Junizal Minta Bupati Bengkalis Evaluasi Kadisperindag
Pengamat Sosial di Pulau Bengkalis, Wan Junizal, S.IP (foto: Rudi)

iniriau.com, Bengkalis – Meski pasokan BBM subsidi ke Pulau Bengkalis disebut sudah kembali lancar, kondisi di lapangan belum sepenuhnya membaik. Masyarakat masih harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan BBM, sementara Agen Premium Minyak Solar (APMS) hanya beroperasi beberapa jam karena stok cepat habis.

Kondisi serupa juga terjadi pada penjual BBM eceran di pinggir jalan. Situasi ini mendapat sorotan dari Pengamat Sosial di Pulau Bengkalis, Wan Junizal, S.IP. Ia menilai distribusi BBM subsidi belum berjalan optimal meski kendala transportasi laut sudah berkurang.

“Dalam sepekan terakhir suplai BBM sudah normal. Armada RoRo lintasan Bengkalis–Pakning juga sudah mencukupi, tapi antrean masyarakat masih panjang,” ujar Wan Junizal, Rabu (31/12/2025) sore.

Atas kondisi tersebut, ia mendesak Bupati Bengkalis untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Bengkalis yang dinilai kurang responsif terhadap kebutuhan BBM masyarakat.

“Saya minta bupati mengevaluasi Kadisperindag karena terkesan kurang serius menangani persoalan kelangkaan BBM subsidi,” tegasnya.

Selain itu, Wan Junizal juga meminta aparat kepolisian mengusut dugaan praktik penimbunan dan penyalahgunaan BBM subsidi oleh pedagang besar. Ia menduga sebagian BBM subsidi dibeli dalam jumlah besar dari APMS lalu dijual ke luar wilayah Bengkalis, termasuk ke Kabupaten Kepulauan Meranti dan ke perusahaan tambak udang.

Sebelumnya, DPRD Kabupaten Bengkalis juga meminta aparat penegak hukum menyelidiki dugaan penyelundupan BBM subsidi kuota Bengkalis ke Meranti. Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Bengkalis, Windra Wardana, Kamis (17/12/2025).

“Kami minta Polres dan aparat terkait menyelidiki dugaan penyelundupan ini. Jangan sampai BBM subsidi kuota Bengkalis dijual ke Meranti,” ujar Windra.

Berdasarkan hasil investigasi media ini pada Sabtu (13/12/2025), terlihat puluhan jeriken berkapasitas 30 liter diduga berisi BBM subsidi dikeluarkan dari sebuah gudang di depan Pelabuhan Sungai Dua, Desa Kelemantan, lalu dimuat ke kapal pompong tujuan Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Saat didokumentasikan, kapten kapal langsung melepas tali dan meninggalkan pelabuhan. Sejumlah warga di sekitar lokasi juga tampak enggan memberikan keterangan. Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Kelemantan, Nandra, mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas dugaan penyelundupan BBM subsidi tersebut.

Beberapa pedagang besar BBM subsidi yang dikonfirmasi membantah tudingan tersebut. M. Yasin, pedagang BBM di Pematang Duku, menegaskan BBM yang dibelinya hanya dijual untuk kebutuhan masyarakat setempat.

“Kalau sampai diselundupkan ke Meranti, tentu saya bisa bermasalah. Saya jual untuk masyarakat Pematang Duku,” katanya. Hal senada disampaikan Herman, pedagang BBM subsidi di Desa Kelemantan. Ia mengaku membeli BBM dua hingga tiga drum sekali belanja dan menjualnya untuk warga Kelemantan dan Sekodi.

“Bukan saya saja pedagang BBM di sini. Masih ada pedagang lain di Sungai Dua dan Sekodi,” ujarnya melalui pesan WhatsApp. Hingga berita ini diturunkan, awak media masih terus menelusuri pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penyelundupan BBM subsidi kuota Pulau Bengkalis ke Kabupaten Kepulauan Meranti.**

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index