Oleh Zulkarnain Kadir Pengamat Hukum dan Pemerhati Birokrasi
DI TENGAH hiruk-pikuk politik, OTT, dan polemik anggaran, publik Riau hari ini menilai kinerja bukan dari pidato, tapi dari jejak kerja yang terlihat, terutama di ruang publik dan media sosial. Sampai akhir Tahun Anggaran 2025 berjalan, hanya empat kepala daerah yang konsisten tampak bekerja dan berani tampil dengan agenda nyata.
Mereka adalah:
- Afni, Bupati Siak yang aktif turun lapangan, vokal soal hak rakyat, konflik agraria, dan kebijakannya lebih sering bicara dari pada seremoni.
- Agung Nugroho, Wali Kota Pekanbaru ini responsif bencana, kebijakan tegas, sering tampil dengan keputusan, bukan sekadar foto dan pencitraan.
- Herman, Bupati Inhil ini fokus pada tata ruang, UMKM, program sosial, kerja administratifnya sangat terlihat dan rutin.
- Anton, Bupati Rohul ini konsisten hadir di agenda publik, budaya & pelayanan, stabil dan minim drama.
Benang merahnya satu:
Mereka tidak menunggu dipuji, tapi membiarkan kerja yang bicara. Bukan berarti tanpa cela namun dibanding kepala daerah lain yang nyaris “sunyi” di tengah krisis, keempat ini punya denyut kerja yang terbaca publik.
Pertanyaannya bukan siapa yang paling sering di medsos, tapi siapa yang berani menampakkan kerja dan menanggung konsekuensinya.
Di Riau sampai akhir 2025 ini hanya empat kepala daerah (KDH) yang sering muncul, aktif bekerja atau disorot publik.
Bupati Siak, Afni Zulkifli
Afni yang resmi dilantik Juni lalu sebagai bupati terpilih Periode 2025–2030. Afni aktif dalam perombakan struktur pemerintahan di Siak serta hadir dalam berbagai kegiatan pemerintahan. Citra kerjanya di medsos/pemberitaan terlihat karena fokus pembangunan dan advokasi isu rakyat seperti konflik lahan, tata ruang dan transfaran anggaran serta mengatasi banjir.
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho
Agung Nugroho, yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Riau kemudian maju dan terpilih sebagai Walikota Pekanbaru, sering terlihat unggah kerja nyata: menetapkan siaga bencana hidrometeorologi & koordinasi dengan Forkopimda. Mengaspal jalan di Pekanbaru, dan memperbaiki got untuk mengatasi banjir.
Bupati Indragiri Hilir Herman
Herman aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pemerintahan seperti sosialisasi kelapa dan perizinan untuk pembangunan wilayah jalan . Memimpin rakor percepatan event budaya UMKM Expo dan membuka lelang kendaraan.
Bupati Rokan Hulu Anton
Adalah Bupati Rokan Hulu (Rohul) Periode 2025–2030. Ia juga mendapat penghargaan pemerintahan terkait penyiaran & budaya (KPID Riau Award). Aktivitasnya muncul di media karena penghargaan dan event budaya/publik, perbaikan jalan, gedung, mesjid, serta jembatan. Bukan sekadar foto atau janji saja.
Kenapa keempatnya “kelihatan bekerja”?
Karena di medsos dan pemberitaan banyak konten tentang kebijakan nyata, kegiatan pemerintahan, tegas terhadap pencegahan praktik tidak baik (misslnya gratifikasi). Aktif menggelar rapat Forkopimda, penanganan bencana, sosialisasi perda/rencana pembangunan, event budaya/economi, penghargaan, dan aktivitas publik.
Ini membuat keempatnya sering “nampak bekerja” dibanding beberapa kepala daerah lain yang jarang muncul di media/topik publik.**
