iniriau.com, SIAK – Direktur PT Bumi Siak Pusako (BSP) Raihan memaparkan kinerja operasional dan keuangan perusahaan sepanjang 2025 yang tetap mencatat laba positif di tengah tekanan penurunan harga minyak mentah. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Siak 2025 dan transparansi agenda 2026, Senin (29/12/2025), di Pendopo Datuk Empat Suku.
Raihan menjelaskan, penurunan harga rata-rata minyak mentah SLC menjadi USD 68,64 per barel berdampak pada tertundanya sejumlah program pemboran. “Dengan kondisi harga minyak yang lebih rendah dari asumsi APBN, kami melakukan efisiensi agar perusahaan tetap mencatatkan laba,” ujarnya.
Sepanjang 2025, kegiatan workover terealisasi 4 dari target 6 sumur, sementara well service tercapai 100 persen dengan realisasi 217 sumur. Akuisisi seismik 2D sepanjang 50 kilometer juga terealisasi sesuai rencana, sedangkan studi GGR baru terlaksana dua dari target lima kegiatan.
Meski menghadapi berbagai keterbatasan, PT BSP berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 1,88 juta. Produksi minyak tercatat mencapai 7.666 barel per hari (BOPD), meningkat signifikan dibandingkan tahun 2024 yang sebesar 5.678 BOPD. Raihan mengakui, tantangan utama perusahaan masih pada fasilitas produksi yang menua serta gangguan jalur pengiriman minyak Zamrud–Minas yang memaksa penggunaan moda transportasi sementara dengan biaya tinggi. “Ini menjadi tantangan besar, namun kami tetap berupaya menjaga produksi agar tetap optimal,” katanya.
Menghadapi 2026, PT BSP menyiapkan langkah strategis berupa efisiensi berkelanjutan, optimalisasi produksi Wilayah Kerja Coastal Plains and Pekanbaru (WK CPP), serta pembangunan shipping line baru. “Tahun depan kami mulai proses lelang pipa agar tidak lagi bergantung pada trucking yang biayanya jauh lebih mahal,” jelas Raihan.
Sementara itu, Komisaris PT BSP Heriyanto berharap dukungan seluruh pihak agar rencana tersebut berjalan lancar. “PT BSP adalah BUMD andalan Pemkab Siak. Kami berharap ke depan BSP kembali memberikan kontribusi dividen bagi PAD daerah,” ujarnya.**
