Doni Monardo: Jangan Biarkan RS Penuh, Dokter Kehabisan Tenaga hingga Kematian

Doni Monardo: Jangan Biarkan RS Penuh, Dokter Kehabisan Tenaga hingga Kematian
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo

Iniriau.com, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta masyarakat untuk membantu secara aktif memutus penularan virus corona. Menurutnya, hal ini bertujuan agar beban rumah sakit, dokter, dan tenaga kesehatan menjadi ringan. 

Mengingat banyak tenaga kesehatan yang kewalahan dan akhirnya ikut tertular virus corona hingga meninggal. 

"Strategi ke depan, kita tak boleh hanya andalkan bidang medis semata. Karena pada akhirnya, kalau kita biarkan maka rumah sakit akan kewalahan dan dampaknya dokter-dokter kita kehabisan tenaga, energi, dan fatal juga bisa menimbulkan kematian," jelas Doni Monardo saat kunjungan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8). 

WHO dalam laporannya mengutip IDI menyebut jumlah dokter di Indonesia yang meninggal pada masa pandemi corona lebih dari 70 orang. 

Doni pun meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga menekan angka penularan dan beban rumah sakit. 

Kita tak ingin pahlawan-pahlawan kemanusiaan ini jadi korban, jumlah dokter yang wafat sudah cukup banyak di negara kita. Maka tugas kita melindungi para dokter dengan cara jangan biarkan rakyat sakit, jangan biarkan RS kita penuh.

Doni Monardo pun mengapresiasi Provinsi Jawa Barat yang hingga kini masih mempertahankan rasio ketersediaan tempat tidur pasien di rumah sakit hingga 28 persen. 

"Kita senang Pak Gubernur (Ridwan Kamil) bisa pertahankan ini. Jawa Barat masih bisa menjaga bed occupancy ratio kurang dari 30 persen, ini prestasi. Terakhir 28,88 persen untuk Jawa Barat, ini prestasi tolong dipertahankan," puji Kepala BNPB itu. 
Simalakama Paramedis Hadapi Corona

Dokter dan perawat juga manusia. Mereka cemas, tapi harus menghalaunya demi menangani pasien yang membeludak. Yang terburuk, mereka ikut tertular corona. Simak selengkapnya di collection ini dan subscribe agar dapat notifikasi story baru.

Meski demikian, Doni Monardo tetap mengingatkan potensi penularan di masyarakat Jawa Barat, khususnya wilayah Bandung, karena tingkat kepadatan yang tinggi.  

"Apalagi kalau dilihat kepadatan penduduk di Bandung dan beberapa kota besar di Jawa Barat termasuk yang tertinggi di dunia, sehingga 1 orang saja menjadi positif COVID-19 itu berbahaya untuk tetangga di sekitarnya," ungkapnya. 

"Harus cerewet, ingatkan (protokol kesehatan) setiap hari tak boleh sedikit pun kesempatan untuk lalai, tidak boleh, harus ingatkan terus karena manusia cenderung lupa," pungkasnya. **

Sumber: Kumparan

Berita Lainnya

Index