Imam Besar Istiqlal Bersaksi, di AS-Eropa Jumatan 2 Kali Biasa

Imam Besar Istiqlal Bersaksi, di AS-Eropa Jumatan 2 Kali Biasa

Iniriau.com, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar berpendapat melaksanakan salat Jumat dua gelombang di sebuah masjid boleh dan dimungkinkan dalam kondisi tertentu. Ia merujuk pengalamannya saat berada di sebuah masjid di Maryland, Amerika Serikat beberapa tahun lalu.

"Di Maryland itu ada masjid yang menggelar salatnya Jumatnya dua kali, jam satu dan jam dua. Begitu juga saat kami di Inggris itu ada yang Jumatannya dua kali. Jadi boleh sudah ada presedennya," kata Prof Nasaruddin kepada Tim Blak-blakan, Kamis (4/6/2020).

Dia menyampaikan hal itu saat dimintai pandangannya terkait anjuran Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia HM Jusuf Kalla yang menganjurkan salat Jumat dua gelombang guna memenuhi protokol kesehatan di tengah pandemi. Anjuran ini disampaikan secara tertulis pada 2 Juni lalu.

Di Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya, ia melanjutkan Jumatan dilakukan dua kali karena keterbatasan jumlah dan ruangan masjid atau ruko yang disewa.

Bila preseden tersebut diterapkan di Indonesia dalam rangka protokol kesehatan di tengah pandemi yang masih berlangsung, Jumatan bisa saja dilakukan dua kali. Sebab kapasitas masjid praktis berkurang setengahnya karena harus menjaga jarak, sementara jumlah Jemaah lebih banyak dari daya tampung. "Di Istiqlal pun bila renovasi sudah selesai bisa dilakukan dua kali Jumatan," kata Prof Nasaruddin menegaskan.

Soal apakah imam dan khatib harus berganti atau boleh orang yang sama, Prof Nasaruddin berpendapat hal itu pun boleh tergantung situasi dan kondisinya. Sebab dalam satu kesempatan, Nabi Muhammad SAW pun pernah diminta menjadi imam salat Ashar di tempat lain padahal sebelumnya telah mengimami Ashar di tempat sebelumnya. "Jadi, kalau memang dinilai tidak ada orang yang mampu menjadi khatib ya yang bersangkutan boleh kembali menyampaikan khotbah di Jumatan gelombang berikutnya," kata Prof Nasaruddin.**

Sumber: Detik

Berita Lainnya

Index