Jokowi Buka Opsi Jual Vaksin Corona Jika Stok Dalam Negeri Berlebih

Senin, 24 Agustus 2020 | 13:01:29 WIB

Iniriau.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menangani penyebaran COVID-19 di Indonesia. Salah satunya dengan pengadaan vaksin corona, baik yang diproduksi dari dalam negeri atau hasil kerja sama dengan negara lain.

Presiden Jokowi dalam rapat terbatas bersama para menterinya menyebut untuk vaksin Indonesia sudah mendapatkan komitmen pengadaan sebanyak 290 juta vaksin.

"Tadi pengadaan vaksin, tadi disampaikan Bu Menlu dan Pak Erick nanti diulang lagi, sampai akhir 2020 kita akan dapat berapa 20-30 juta sampai akhir tahun ini sampai akhir 2021 kira-kira jumlahnya 290 juta," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/8).

Namun, jika nanti vaksin itu dinilai berlebihan. Apalagi, jika sudah mulai ada pengadaan vaksin corona merah putih yang diproduksi dari dalam negeri maka bukan tak mungkin Indonesia bisa menjualnya pada negara-negara lain. Sehingga, bisa memberikan keuntungan tersendiri.

"Nanti saat vaksin corona merah putih kita ketemu, kita bisa produksi lebih banyak. Dan kalau yang kita miliki berlebih ya enggak apa-apa dijual ke negara lain, karena di ASEAN saja saya lihat belum ada negara yang siap dengan vaksin yang tadi saya sampaikan," ujarnya.

Untuk saat ini, Jokowi menegaskan hal yang paling utama adalah disiplin penerapan protokol kesehatan. Sehingga, terhindar dari penyebaran COVID-19.

"Karena kunci sebelum vaksin disuntikkan ke masyarakat, saya pikir kuncinya paling penting adalah pemakaian masker," ujarnya.

Presiden Joko Widodo melapas masker saat akan memberikan sambutan di HUT ke-22 PAN secara virtual. Foto: Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden

"Tolong ini betul-betul yang berkaitan dengan ajakan memakai masker, membagi masker pelaksanaannya bisa dipercepat karena juga akan memperkuat confident dari masyarakat, dari dunia usaha, dari pasar mengenai cara-cara penanganan yang kita lakukan," tambahnya.

Sebelumnya, Indonesia tengah melakukan uji klinis vaksin atas kerja sama Biofarma dan Sinovac.

Vaksin corona yang didatangkan dari Tiongkok kini telah memasuki tahap tiga uji klinis. Pada fase tahap satu dan dua, vaksin diuji klinis dengan menyasar objek hewan dan puluhan manusia.

Apabila uji klinis berhasil, vaksin akan diregistrasi dulu ke BPOM kemudian diproduksi di Bio Farma. Rencananya, produksi dimulai setelah bulan Januari 2021. Adapun uji klinis vaksin dilakukan di enam titik di Bandung termasuk Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad.**

Sumber: Kumparan

Terkini